BATUBARA-Polres Batubara membentuk tim untuk memburu Rahmad Sahputra alias Amat Itam tahanan Polsek Medang Deras yang kabur.
Kapolres Batubara, AKBP Dedy Indriyanto SiK MSi mengatakan, pembuatan tim gabungan reaksi cepat ini sebagai langkah awal untuk memeroses dan menangkap kembali tahanan yang kabur.
“Saat ini kita sudah membentuk tim gabungan Reserse dan Propam sebagai langkah menangkap tersangka kembali,” kata kapolres, Sabtu (28/1).
Sayangnya saat ditanya, apakah petugas piket jaga saat itu, Bripka Erdi dan Aipda Gunawan termasuk lalai dalam tugasnya, Dedy Indriyanto menjawab kasus itu masih dalam pemeriksaan.
“Itu masih dalam pemeriksaan, walaupun teman piketnya Erdi, sedang izin sakit, namun yang jelas keduanya nanti tetap akan kita periksa,” jelas Dedy.
Pada pemberitaan sebelumnya, peritiwa itu terjadi sekira pukul 11.30 siang pada Senin (23/1).
Siang itu petugas sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) unit Polsek Medang Deras seharusnya ada dua orang yang piket yakni Bripka Erdi dan Aipda Gunawan TG. Namun karena Aipda Gunawan berhalangan sakit, pada hari itu Bripka Erdi hanya berjaga sendirian.
Bertepatan pada hari itu ada keluarga salah seorang tahanan datang membesuk, sehingga pintu tahanan terbuka dan petugas diduga lupa mengunci kembali.
Melihat situasi seperti itu, diduga dimanfaatkan pelaku melarikan diri ke permukiman padat penduduk di belakang Polsek Medang Deras.
Informasi lain dihimpun wartawan, sepak terjang tersangka di daerah itu sudah cukup terkenal dalam kasus pembongkaran rumah. Bahkan sangat meresahkan masyarakat, karena banyak kasus pembongkaran rumah selama ini dan diduga pelakunya adalah tersangka.
“Kita heran juga di kantor polisi kok tersangka bisa lari,” sebut Imin (43) warga Medang Deras.
Kapolsek Medang Deras AKP Usman dikonfirmasi wartawan membenarkan larinya tersangka. Menurut Usman, saat itu tersangka Amat Itam melapor pada Bripka Erdi bahwa air kran di kamar mandi dalam sel tiba-tiba mati. Sedangkan tersangka mengatakan dirinya hendak membuang hajat, lalu Bripka Erdi membuka pintu sel tahanan dan masuk untuk memeriksa kran air yang mati. Setelah dicek kebenarannya, kemudian Bripka Erdi menyuruh tersangka untuk mengambil air dari kamar mandi yang berada di dalam ruangan SPKT dengan ember.
Akan tetapi, ketika baru keluar dari pintu tahanan tersangka lansung membuang ember dan melarikan diri.
“Personil kita sempat mengejarnya, namun tersangka begitu cepat lari ke arah pemukiman padat penduduk, dari sana personil kehilangan jejak,” kata Usman.
Dia juga mengatakan, selama ditahan pelaku berkelakuan baik, tidak ada tanda-tanda dia punya niat melarikan diri. Apa lagi sebelumnya dia sudah sering membantu bersih-bersih ruang tahanan dan ruangan lainnya. (syaf)