TANJUNGBALAI-Kapal nelayan asal Tanjungbalai-Asahan yakni KM Panca Perkasa yang membawa 34 anak buah kapal (ABK) ditabrak kapal Tanker MT Melen 118 di periaran Pulau Rupat Riau. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja para ABK tersebut sempat terdampar di Pulau Rupat.
Informasi diperoleh, Rabu (22/2), insiden tersebut terjadi saat kapal asal Tanjungbalai hendak ke Natuna untuk mencari ikan.
Menurut keterangan nahkoda KM Panca Jaya, Beng Sun, kapalnya bermaksud ke perairan Natuna bermaksut menangkap ikan.
“Kami dari Tanjungbalai-Asahan setibanya di kawasan perairan Pulau Rupat kapal kami ditabrak oleh kapal Tanker yang membawa memuat CPO dan hendak ke Pelabuhan Belawan. Akibatnya kapal kami rusak berat dibagian belakang hingga lengket, sementara ABK kapal kami langsung naik ke atas kapal MT Helen 118 untuk mencari perlindungan. sedangkan kapal langsung bocor dan air masuk ke dalam palka kapal melalui dinding kapal sehingga kapal langsung mireng 90 derajat,” katanya.
Menurut Beng Sun, Kapal MT Helen 188 kemudian menarik kapal nelayan tersebut tetapi kapal nelayan yang ditarik menyangkut ke batu karang.
Kapal tersebut terus ditarik tapi gagal dan terpaksa ditinggalkan di perairan Pulau Rupat.
“Sementara kami langsung ikut diatas kapal Tanker dan menuju ke perairan Belawan dan setibanya di Boy 1, kami langsung ke Pelabuhan Belawan dengan menumpang kapal ikan. Setibanya di Pelabuhan Belawan saya bersama Kuanca langsung melaporkan kejadian tersebut tapi sahbandar Belawan mengatakan kami harus melaporkan kejadian tersebut ke Sahbandar Riu karena kejadiannya di perairan Riu,” tambahnya.
Sementara ABK Kapal nelayan yang berada di atas kapal Tanker tersebut terus bertahan menanti jemputan dari para petugas, namun hingga pukul 14.00 para ABK yang berjumlah 32 orang tersebut tidak dijemput. Setelah lama menunggu para ABK yang terdampar di Pulau Rupat lalu naik perahu nelayan dan tiba di Pelabuhan Belawan pada pukul 16.30 WIB kemudian para ABK tersebut disambut pemilik kapal.


























