ASAHAN– Tiga anak di Asahan mengalami gizi buruk dan terbaring lemah di Rumah Sakit Umum Haji Abdul Manan Simatupang (RSU HAMS) Kisaran.
Menurut keterangan pasutri Sugianto (36) dan Masliana (34) warga Desa Buntu Maraja, Kecamatan Bandar Pulau, Asahan saat ditemui diruang Asoka RSU HAMS Kisaran, Rabu (15/3) mengatakan, kedua anaknya saat ini sedang menderita kelumpuhan. Awalnya Romi (14) terserang kelumpuhan dan sudah menjalani perobatan medis melalui bidang desa.
“Romi menderita penyakit ini sudah empat tahun lamanya. Kami tidak mampu untuk membawanya berobat ke rumah sakit, dan seminggu lalu Bayu (10) adiknya yang nomor tiga juga mengalami hal serupa,” ujarnya.
Masliana juga mengatakan ia tidak mampu untuk membawa anak-anaknya berobat ke dokter maupun rumah sakit. Selama ini ia hanya dibantu oleh kepala desa serta masyarakat yang iba melihat kondisi anaknya. Namun berkat bantuan warga dan perangkat desa di Buntu Maraja, akhirnya ia membawa anaknya untuk dirawat di RSU HAMS Kisaran.
Terpisah, pasangan suami istri Amirruslan (39) dan Nurleli (37) warga Desa Apung Jaya, Kecamatan Tanjungbalai, Asahan juga mengalami gizi buruk. Nurleli mengatakan, anaknya Aisyah Putri (2) yang merupakan anak ketiganya awalnya mengalami demam, dan itu berlangsung selama tiga hari dan selanjutnya anaknya tidak dapat lagi menggerakkan badannya.
“Kami langsung membawanya ke RSU HAMS Kisaran, dan menurut keterangan dokter yang merawat, anak saya mengalami lumpuh layu akibat kurang asupan gizi,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan dr Aris yang dikonfirmasi melalui selularnya mengatakan lumpuh layu disebabkan dari berbagai faktor diantaranya virus dan kurangnya asupan gizi yang mumpuni bagi anak usia dini.
”Kita bersyukur penderita lumpuh layu ini sudah ditangani oleh pihak RSU HAMS Kisaran, dan nanti kami akan minta dokter yang merawat anak tersebut dapat memberikan diagnosanya, sehingga kami dapat melakukan tindakan medis di lapangan. Bila anak tersebut terserang lumpuh layu akibat virus, maka kami akan memutus mata rantai virus tersebut dan bila anak tersebut terkena gizi buruk karena faktor penyebabnya kekurangan gizi, maka kami akan lebih meningkatkan pos-pos kesehatan yang ada di desa untuk lebih intensif dalam melakukan pembinaan tentang kesehatan,” katanya.
Terpisah Ira (23) pemerhati anak yang berada di Kisaran mengatakan, ia sangat menyayangkan tepat dihari ulang tahun Asahan yang menguras dana anggaran daerah hanya untuk kemeriahan HUT Asahan. Sementara disisi lain ada warga Asahan yang kekurangan pangan dan gizi, sehingga warga tersebut tidak mampu untuk memberikan asupan gizi yang layak kepada anaknya yang mengakibatkan anaknya terserang lumpuh layu.
Ke depan hendaknya Pemkab Asahan lebih memperhatikan kepentingan warga terutama dalam hal kesehatan, dari pada menghambur-hamburkan dana anggaran untuk kepentingan seremonial yang tidak menyentuh kepada kepentingan warga masyarakat Asahan secara luas. (syaf/int)