PALAS– Kasus pembunuhan Hamdani Lubis (43), warga Desa Sayur
Matua, Kecamatan Barumun yang mayatnya ditemukan di tengah jalan dengan leher
nyaris putus terungkap. Pelakunya tak lain istri korban sendiri, Nursina
Nasution (38).
Matua, Kecamatan Barumun yang mayatnya ditemukan di tengah jalan dengan leher
nyaris putus terungkap. Pelakunya tak lain istri korban sendiri, Nursina
Nasution (38).
Pelaku mengakui perbuatannya setelah siuman usai dirawat di
RSUD Sibuhuan. Motifnya, sakit hati bercampur dendam. Sebab, selama belasan
tahun berumah tangga, korban kerap berlaku kasar hingga main pukul. Saat
kejadian itu lah puncak emosi istri hingga tega berkali-kali membacok suaminya.
RSUD Sibuhuan. Motifnya, sakit hati bercampur dendam. Sebab, selama belasan
tahun berumah tangga, korban kerap berlaku kasar hingga main pukul. Saat
kejadian itu lah puncak emosi istri hingga tega berkali-kali membacok suaminya.
Informasi dihimpun, Rabu (15/3), dari pihak Polsek Barumun
menyebutkan pembunuhan yang dilakukan Nursina terhadap suaminya berawal dari
pertengkaran mulut di gubuk tempat mereka biasanya menginap menjaga kebun.
menyebutkan pembunuhan yang dilakukan Nursina terhadap suaminya berawal dari
pertengkaran mulut di gubuk tempat mereka biasanya menginap menjaga kebun.
Lalu, saat korban tidur, aksi sadis itu dilakukan. Perkiraan
kejadian dini hari sekira pukul 03.00 WIB, saat terang bulan. Di gubuk sebagai
saksi bisu, korban dihabisi menggunakan parang. Beberapa kali bacokan
dihujamkan ke korban.
kejadian dini hari sekira pukul 03.00 WIB, saat terang bulan. Di gubuk sebagai
saksi bisu, korban dihabisi menggunakan parang. Beberapa kali bacokan
dihujamkan ke korban.
Korban terbangun, lalu berlari menuju perkampungan dengan badan
dipenuhi luka. Dengan berlumuran darah, korban terus berlari. Dan, pelaku terus
mengejar sambil membacok korban. Hingga akhirnya tumbang di tengah jalan
perkebunan warga, tempat di mana ditemukannya mayat korban.
dipenuhi luka. Dengan berlumuran darah, korban terus berlari. Dan, pelaku terus
mengejar sambil membacok korban. Hingga akhirnya tumbang di tengah jalan
perkebunan warga, tempat di mana ditemukannya mayat korban.
Korban yang sudah tumbang masih harus menerima gorokan di
leher. Sebelum akhirnya tewas. Begitu selesai melakukan aksinya, pelaku yang
sudah dikaruniai empat anak dari korban, pulang ke rumah tanpa berkata-kata
kepada siapa pun. Saat penemuan mayat korban, pelaku dikabarkan tak sadarkan
diri, hingga harus dirawat.
leher. Sebelum akhirnya tewas. Begitu selesai melakukan aksinya, pelaku yang
sudah dikaruniai empat anak dari korban, pulang ke rumah tanpa berkata-kata
kepada siapa pun. Saat penemuan mayat korban, pelaku dikabarkan tak sadarkan
diri, hingga harus dirawat.
Berdasarkan pengakuan tersebut, polisi menetap istri korban sebagai
tersangka utama. Pelaku dijerat pasal 338 dan 351 ayat 3 tentang pembunuhan.
Dua alat barang bukti berupa parang yang ditemukan dekat mayat korban dan
bantal berlumuran darah yang ditemukan di gubuk yang diduga dikenakan korban
saat kejadian, sudah diamankan petugas. Rencananya, Polsek Barumun akan
menggelar pra rekontruksi hari ini (Kamis, 16/3) di TKP guna mengupas kebenaran
kronologis kejadian itu.
tersangka utama. Pelaku dijerat pasal 338 dan 351 ayat 3 tentang pembunuhan.
Dua alat barang bukti berupa parang yang ditemukan dekat mayat korban dan
bantal berlumuran darah yang ditemukan di gubuk yang diduga dikenakan korban
saat kejadian, sudah diamankan petugas. Rencananya, Polsek Barumun akan
menggelar pra rekontruksi hari ini (Kamis, 16/3) di TKP guna mengupas kebenaran
kronologis kejadian itu.
“Pelaku saat ini telah kita jebloskan ke sel tahanan kita,
menunggu proses lanjutan pemeriksaan dan pra rekontruksi yang akan kita gelar
besok (Kamis, 16/3) di lokasi di Desa Sayur Matua,” tukas Kapolsek Barumun
AKP Sammailun Pulungan.
menunggu proses lanjutan pemeriksaan dan pra rekontruksi yang akan kita gelar
besok (Kamis, 16/3) di lokasi di Desa Sayur Matua,” tukas Kapolsek Barumun
AKP Sammailun Pulungan.
Di Sini yang Tak Tahan…
Suasana duka masih terlihat di satu rumah di Desa Sayur
Matua Kecamatan Barumun, kemarin. Satu tratak terpasang di depan rumah.
Sementara, di bagian dalam rumah, masih ramai kerabat dan keluarga yang datang.
Matua Kecamatan Barumun, kemarin. Satu tratak terpasang di depan rumah.
Sementara, di bagian dalam rumah, masih ramai kerabat dan keluarga yang datang.
Rumah itu ternyata rumah orang tua korban, Hamdani Lubis
yang nyawanya melayang akibat kekejaman istrinya sendiri. Pihak keluarga
membawa korban ke rumah ini setelah divisum di rumah sakit sebelum dimakamkan.
yang nyawanya melayang akibat kekejaman istrinya sendiri. Pihak keluarga
membawa korban ke rumah ini setelah divisum di rumah sakit sebelum dimakamkan.
“Iya nak.. Saya lah mamak korban,” ungkap seorang
perempuan tua, yang tampak masih sangat terpukul dengan kejadian itu.
perempuan tua, yang tampak masih sangat terpukul dengan kejadian itu.
“Di sini yang tak tahan,” tambahnya sembari
memegang dada, sebelum lebih jauh menceritakan kronologi pembunuhan yang
dialami anaknya.
memegang dada, sebelum lebih jauh menceritakan kronologi pembunuhan yang
dialami anaknya.
Bulan (62) namanya. Sang ibu korban ini memang merupakan
orang pertama yang melihat tubuh korban tergeletak di dekat jalan. Saat itu, ia
akan pergi ke kebun dengan anaknya yang lain.
orang pertama yang melihat tubuh korban tergeletak di dekat jalan. Saat itu, ia
akan pergi ke kebun dengan anaknya yang lain.
Hanya, dikatakannya, awalnya ia tidak tahu yang jadi korban
itu anaknya. Sebab, begitu melihat kaki yang tergeletak, ia langsung putar arah
dan panik. Bahkan, tak sampai ke kebun, ia bersama anaknya balik lagi ke
kampung dan memberi kabar warga lain.
itu anaknya. Sebab, begitu melihat kaki yang tergeletak, ia langsung putar arah
dan panik. Bahkan, tak sampai ke kebun, ia bersama anaknya balik lagi ke
kampung dan memberi kabar warga lain.
Sesekali, saat menceritakan kondisi anaknya, ia tak mampu
menahan tangis. Hanya, kembali ia menyadarkan diri, karena menurutnya semua itu
sudah takdir.
menahan tangis. Hanya, kembali ia menyadarkan diri, karena menurutnya semua itu
sudah takdir.
“Kita juga akan berpulang kepada-Nya, tapi kekejamannya
itu yang tak tahan,” tambahnya lagi sembari sempat menggambarkan kondisi
luka anaknya yang begitu sadis.
itu yang tak tahan,” tambahnya lagi sembari sempat menggambarkan kondisi
luka anaknya yang begitu sadis.
Saat disinggung anak korban, ternyata tidak ada di rumah.
Dikatakan, tiga anak korban yang masih kecil ikut bersama uwak perempuannya
yang berada di kampung lain. Ia juga berharap, cucunya tetap bisa menerima
keadaan, dan tidak terpukul berat akibat peristiwa ini.
Dikatakan, tiga anak korban yang masih kecil ikut bersama uwak perempuannya
yang berada di kampung lain. Ia juga berharap, cucunya tetap bisa menerima
keadaan, dan tidak terpukul berat akibat peristiwa ini.
Sebelumnya penemuan sosok mayat pria menggegerkan warga Desa
Sayur Matua, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padang Lawas, Selasa (14/3), sekira
pukul 07.00 WIB. Mayat yang diketahui bernama Hamdani Lubis (43), warga
setempat ini, ditemukan tewas di tengah jalan Huta Lamo.
Sayur Matua, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padang Lawas, Selasa (14/3), sekira
pukul 07.00 WIB. Mayat yang diketahui bernama Hamdani Lubis (43), warga
setempat ini, ditemukan tewas di tengah jalan Huta Lamo.
Saat ditemukan, ada luka bacok di sekujur tubuh. Bahkan
mayat yang hanya mengenakan kain sarung itu ditemukan dengan leher nyaris
putus.
mayat yang hanya mengenakan kain sarung itu ditemukan dengan leher nyaris
putus.
Sekdes Sayur Matua Paniopan Lubis menceritakan, mayat
pertama sekali ditemukan ibu korban Bulan Lubis (62) dan adik ibunya, Nuryadani
Lubis (21). Keduanya memang setiap pagi berangkat ke kebun jagung milik
keluarga.
pertama sekali ditemukan ibu korban Bulan Lubis (62) dan adik ibunya, Nuryadani
Lubis (21). Keduanya memang setiap pagi berangkat ke kebun jagung milik
keluarga.
Dan, keseharian korban diketahui menjaga kebun jagung dari
serangan kera setiap malam. Begitu pagi, bergantian dengan ibunya. Saat itu ibu
korban dan adiknya yang hendak menggantikannya di kebun melihat sosok mayat
tergeletak di tengah jalan.
serangan kera setiap malam. Begitu pagi, bergantian dengan ibunya. Saat itu ibu
korban dan adiknya yang hendak menggantikannya di kebun melihat sosok mayat
tergeletak di tengah jalan.
Belum melihat jelas siapa sosok mayat yang tergeletak itu.
Bulan Lubis langsung berlari ke kampung yang hanya berjarak berkisar 500 meter
sambil teriak. Teriakan di pagi yang cerah itu, langsung mengejutkan warga.
Lalu berduyun memastikan mayat tersebut.
Bulan Lubis langsung berlari ke kampung yang hanya berjarak berkisar 500 meter
sambil teriak. Teriakan di pagi yang cerah itu, langsung mengejutkan warga.
Lalu berduyun memastikan mayat tersebut.
Begitu dilihat, seluruh warga mengenal sosok mayat itu.
Sekdes yang menginstruksikan untuk tidak menyentuh mayat, langsung bergerak ke
Mapolsek Barumun guna melaporkan peristiwa ini. Tak berapa lama, personel
polsek dan ambulans RSUD Sibuhuan bergerak ke lokasi TKP. Selanjutnya mayat
dibawa ke RSUD.
Sekdes yang menginstruksikan untuk tidak menyentuh mayat, langsung bergerak ke
Mapolsek Barumun guna melaporkan peristiwa ini. Tak berapa lama, personel
polsek dan ambulans RSUD Sibuhuan bergerak ke lokasi TKP. Selanjutnya mayat
dibawa ke RSUD.
Belum diketahui motif kejadian ini. Sepengetahuan warga, tak
ada yang aneh pada korban atau keluarganya. Sampai-sampai peristiwa ini
terjadi. “Kita tidak begitu tahu kalaupun ada cekcok rumah tangganya,” tukas
Paniopan Lubis.
ada yang aneh pada korban atau keluarganya. Sampai-sampai peristiwa ini
terjadi. “Kita tidak begitu tahu kalaupun ada cekcok rumah tangganya,” tukas
Paniopan Lubis.
Sejauh ini pihak Polsek Barumun masih mendalami kasus ini.
Dari beberapa saksi yang dimintai keterangan menyebutkan korban ditemukan di tengah
jalan berjarak sekira 500 meter dari gubuk tempat korban dan istrinya menginap
setiap malam di kebun.
Dari beberapa saksi yang dimintai keterangan menyebutkan korban ditemukan di tengah
jalan berjarak sekira 500 meter dari gubuk tempat korban dan istrinya menginap
setiap malam di kebun.
Di lokasi TKP juga ditemukan sebilah parang, yang diduga
kuat alat menghabisi korban. Bahkan di gubuk kebun, lokasi TKP 2 juga ditemukan
bercak darah yang bercecer hingga ke TKP penemuan sosok. Diduga korban dihabisi
di gubuk, lalu digotong ke tengah jalan umum kebun itu.
kuat alat menghabisi korban. Bahkan di gubuk kebun, lokasi TKP 2 juga ditemukan
bercak darah yang bercecer hingga ke TKP penemuan sosok. Diduga korban dihabisi
di gubuk, lalu digotong ke tengah jalan umum kebun itu.
Anehnya, istri korban Nursina Nasution didapati berada di
rumah dalam keadaan shcok. Biasanya korban dan istri bersama-sama menginap di
gubuk kebun untuk menjaga kebun. Bahkan, di jari tangan kiri dan betis kiri
istri korban terdapat luka.
rumah dalam keadaan shcok. Biasanya korban dan istri bersama-sama menginap di
gubuk kebun untuk menjaga kebun. Bahkan, di jari tangan kiri dan betis kiri
istri korban terdapat luka.
Kini Nursina dirawat di ruang ICU RSUD Sibuhuan dan belum sadarkan
diri. Istri korban sebagai saksi kunci hingga kini dalam penjagaan petugas si
rumah sakit itu. “Kita tunggu dulu istrinya sadarkan diri, karena yang kuncinya
ada sama istrinya. Dan, istrinya pun ada luka juga, yang jelas masih kita
dalami,” kata Kapolsek Barumun AKP S Pulungan melalui Kanit Reskrim Iptu Haposan
Harahap yang memastikan kejadian ini pembunuhan.
diri. Istri korban sebagai saksi kunci hingga kini dalam penjagaan petugas si
rumah sakit itu. “Kita tunggu dulu istrinya sadarkan diri, karena yang kuncinya
ada sama istrinya. Dan, istrinya pun ada luka juga, yang jelas masih kita
dalami,” kata Kapolsek Barumun AKP S Pulungan melalui Kanit Reskrim Iptu Haposan
Harahap yang memastikan kejadian ini pembunuhan.
Di RSUD Sibuhuan dr Selvi Nasution yang mengidentifikasi
mayat itu menyatakan terdapat luka sayatan pada korban. Selain leher, ada juga
luka bacok di kepala, rusuk kiri, tangan, punggung, dahi. Usai diperiksa,
keluarga korban meminta agar mayat di bawa ke kampung Desa Sayur Matua. Untuk
selanjutnya dimakamkan. (tan/san/ma/int)
mayat itu menyatakan terdapat luka sayatan pada korban. Selain leher, ada juga
luka bacok di kepala, rusuk kiri, tangan, punggung, dahi. Usai diperiksa,
keluarga korban meminta agar mayat di bawa ke kampung Desa Sayur Matua. Untuk
selanjutnya dimakamkan. (tan/san/ma/int)