TANJUNGBALAI – Diduga akibat maraknya usaha pengoplosan untuk memperkaya diri sendiri, menyebabkan harga tebus gas elpiji ukuran 3 kg di Tanjungbalai saat ini Rp22 ribu per tabung. Tingginya harga gas elpiji melon bersubsidi ini menyebabkan keresahan bagi warga di Tanjungbalai, khususnya kalangan ibu rumah tangga menjadi resah.
“Selama ini, gas elpiji 3 kg ini, selain langka, harganya juga mahal. Kalau sekarang, gas elpiji ini tidak langka, akan tetapi, harga tebusnya yang sangat mahal, sekarang sudah mencapai Rp22.000 per tabung,” ujar Zainab (50), salah seorang ibu rumah tangga warga Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai kepada koran ini, Jumat (3/3).
Menurut Zainab, dari dulu, harga tebus gas elpiji melon tersebut di pangkalan hanya sekitar Rp18.000 sampai Rp20.000 saja. Akan tetapi, lanjutnya, dalam beberapa hari terakhir ini, harganya sudah meningkat menjadi Rp22.000 per tabung.
Hal senada juga diungkapkan Leli (45), ibu rumah tangga warga Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai. Katanya, walaupun mereka selalu membeli gas elpiji ukuran 3 kg di pangkalan, namun harganya tidak pernah Rp16.000 per tabung.
“Dari sejak dulu, kami tidak pernah membeli gas ELPIJI 3 kg itu seharga Rp16.000, paling murah Rp18.000 per tabung walaupun dibeli di pangkalan. Sekarang harganya sudah naik lagi menjadi Rp22.000 per tabung walaupun tidak langka seperti yang terjadi pada saat akan menyambut Idul Fitri,” ujar Leli.
Menurut para ibu rumah tangga ini, akibat naiknya gas elpiji bersubsidi tersebut, menyebabkan mereka mulai memasak dengan menggunakan kayu. Biasanya, kayu bakar itu mereka peroleh dengan mengumpulkan kayu-kayu bekas bongkaran rumah atau kayu yang tidak terpakai bekas bangunan gedung.
Sayangnya, hingga saat ini, tidak satupun pejabat Pemko Tanjungbalai yang dapat dihubungi terkait dengan tingginya harga gas elpiji melon tersebut. Demikian juga saat dihubungi melalui sellularnya, juga tidak ada sambutan walaupun terdengar nada aktif.
Keterangan lain yang diperoleh koran ini mengatakan, bahwa untuk pendistribusian gas, Pertamina telah mempercayakan kepada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) Tomimaru yang beralamat di Jalan Sudirman, Kelurahan Sijambi, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai. Untuk penyalurannya, SPBE Tomimaru juga mempercayakan kepada 4 keagenan dan sedikitnya ada 127 pangkalan.
Setiap harinya, ada sekitar 4.027 tabung elpiji 3 kg yang disalurkan melalui masing-masing pangkalan dengan harga di pangkalan sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi) yakni Rp16.000 per tabung. Akan tetapi, kenyataannya dilapangaan saat ini, harga tebusan gas elpiji di tingkat pangkalan tidak pernah sesuai dengan HET, yakni berkisar Rp18.000 s/d Rp22.000 per tabungnya. (ck5/syaf)