ASAHAN– Sebuah tanaman yang diyakini menyerupai tumbuhan langka bunga bangkai ditemukan di Desa Gajah Sakti, Dusun II, Kecamatan Bandar Pulau, Rabu (17/5).
M Budi (30) warga yang pertama kali menemukan tanaman langka itu mengaku sama sekali tak pernah menanam apalagi merawat khusus bunga indah yang tumbuh menjulang tinggi sekitar hampir satu meter tersebut.
“Saya terkejut melihatnya bang, tahunya ini kemarin pagi (Selasa) waktu mau menanam palawija di ladang, diantara semak dan bekas pohon kelapa yang tumbang tanaman itu sudah mekar dan tumbuh menjulang tinggi hampir satu meter. Memang malam sebelumnya disini hujan lebat,” kata Budi warga yang pertamakali mengetahui keberadaan bunga langka itu.
Ia pun mengatakan, sebelumnya tak pernah merasa ada menanam tanaman yang mirip dengan bunga bangkai itu di lahan yang hanya berjarak kurang lebih 100 meter dari rumahnya. Hanya saja sekitar seminggu lalu, orangtuanya pernah melihat tanaman itu tumbuh kecil dan mengira itu adalah jamur liar yang biasa hidup disaat musim hujan.
Sejak tanaman langka itu diposting Budi di akun facebooknya, masyarakat sekitar ramai dan berbondong bondong datang ke pekarangan rumahnya untuk menyaksikan kebenaran tanaman yang diduga mirip bunga bangkai itu tumbuh.
Budi yang juga merupakan sekretaris Karang Taruna Kecamatan Bandar Pulau ini pun menambahkan, menurut cerita orang tuanya sekitar lima belas sampai dua puluh tahun lalu saat ia masih sekolah dilokasi yang sama pernah pula ditemukan tanaman yang sama.
“Kalau cerita bapak saya dan orang orang tua disini dulu memang pernah ada tanaman seperti ini tumbuh di lokasi ini juga, bentuknya sama persis. Jika sudah masanya pucuk bunga akan membesar dan pecah hingga menimbulkan bau yang mirip aroma bangkai,” jelasnya.
Keterangan yang sama juga disampaikan oleh Winda br Siagian (25) istri Budi yang juga mengamati pertumbuhan tanaman ini. Kata Winda bunga ini biasanya mekar dipagi hari apalagi setelah terkena siraman hujan, ia meyakini tanaman ini dapat tumbuh subur karena hidup didaerah cekungan mirip lembah dengan kultur tanah yang basah.
“Biasa kalau mau lihat bunga ini indah pagi hari karena kelopaknya mekar. Kalau sudah siang cuaca panas tanaman ini tak mekar,” ujarnya.
Usai melihat langsung tanaman tersebut, Budi bersama Winda istrinya mengaku sempat memotret dan mengunggah foto fotonya ke akun facebook. Bahkan dari hasil postingannya tersebut, banyak yang menyebut bahwa tanaman tersebut merupakan bunga bangkai.
Setelah diposting di sosial media melalui akun facebook, Budi mengaku tak pernah melarang siapapun untuk datang melihat atau sekedar untuk berfoto bagi warga yang datang meski bunga itu belum mengeluarkan bau.
“Fotonya kemudian saya upload di facebook banyak orang yang komentar dan menyebut tanaman tersebut bunga bangkai jenis Amorphophallus. Kalau ada yang mau lihat saya tak pernah melarang tapi jangan sampai bunganya dirusak” imbuhnya.
Untuk memastikan tanaman tersebut merupakan bunga langka, dirinya pun meminta lembaga terkait untuk segera melakukan tinjauan langsung agar diteliti apakah bunga yang tumbuh di depan rumahnya tersebut benar benar bunga bangkai. (syaf/int)