MEDAN-Seorang siswa SMA Negeri 11 Medan (dulu SMA 10 Medan) J Gultom (15)
ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisinya telah membusuk. Mata dicongkel,
tubuh penuh luka tikaman. Diduga korban dibunuh lalu dibuang ke tanah garapan
Pondok Rowo Dusun XII, Kecamatan Percut Sei Tuan.
ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisinya telah membusuk. Mata dicongkel,
tubuh penuh luka tikaman. Diduga korban dibunuh lalu dibuang ke tanah garapan
Pondok Rowo Dusun XII, Kecamatan Percut Sei Tuan.
Jasad, J Gultom yang beralamat Jalan Perhubungan, Desa Lau
Dendang, Kecamatan Percut Sei Tuan ini pertama kali ditemukan oleh warga yang
sedang mencari botot. Saat itu mayat korban ditemukan tanpa pakaian dan hanya
menggunakan celana Pendek Merah dengan posisi terlentang.
Dendang, Kecamatan Percut Sei Tuan ini pertama kali ditemukan oleh warga yang
sedang mencari botot. Saat itu mayat korban ditemukan tanpa pakaian dan hanya
menggunakan celana Pendek Merah dengan posisi terlentang.
Kemudian temuan tersebut dilaporkan warga lainnya ke polisi
dan petugas kepolisian yang mendapatkan laporan tersebut langsung turun ke
tempat kejadian perkara (TKP).
dan petugas kepolisian yang mendapatkan laporan tersebut langsung turun ke
tempat kejadian perkara (TKP).
Ibu kandung J Gultom siswa SMA Negeri 11 Medan yang menjadi korban pembunuhan menangis saat melihat jenazah anaknya.
Korban diketahui terakhir kali berada di rumah, Senin (8/5) pergi
dari rumah mengendarai kereta Vario BK-5363 AGV warna hitam yang baru dibeli 2
bulan lalu. .
dari rumah mengendarai kereta Vario BK-5363 AGV warna hitam yang baru dibeli 2
bulan lalu. .
Saat itu korban sempat berpamitan kepada ibunya Kristina
Sembiring (35) pedagang monza.
Kepada ibunya korban pamit ingin bermain Play Station (PS) ke Jalan Brayan. Namun,
hingga Rabu (8/5) korban belum pulang ke-rumahnya.
Sembiring (35) pedagang monza.
Kepada ibunya korban pamit ingin bermain Play Station (PS) ke Jalan Brayan. Namun,
hingga Rabu (8/5) korban belum pulang ke-rumahnya.
“Terakhir anakku itu pergi sempat pamitan ke saya kalau dia
mau ke Jalan Brayan main PS, tapi nggak pulang-pulang dan langsung saya
laporkan ke polisi,” ungkap Kristina dengan sedih.
mau ke Jalan Brayan main PS, tapi nggak pulang-pulang dan langsung saya
laporkan ke polisi,” ungkap Kristina dengan sedih.
Selanjutnya saat jasad ditemukan, keluarga korban langsung
dihubungi pihak kepolisian untuk memastikan korban adalah anak dari Kristina
Sembiring, setelah Keluarganya turun Ke TKP ternyata benar korban adalah
anaknya yang sudah beberapa hari tidak pulang, dengan menandakan di samping
mayat ditemukan sandal jepit, dompet dan kaos warna merah.
dihubungi pihak kepolisian untuk memastikan korban adalah anak dari Kristina
Sembiring, setelah Keluarganya turun Ke TKP ternyata benar korban adalah
anaknya yang sudah beberapa hari tidak pulang, dengan menandakan di samping
mayat ditemukan sandal jepit, dompet dan kaos warna merah.
Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Iptu Philip saat
dikonfirmasi menuturkan, kasus tersebut sedang dalam penyelidikan.
dikonfirmasi menuturkan, kasus tersebut sedang dalam penyelidikan.
“Lagi dalam penyelidikan, dan sedang dalam pemeriksaan
saksi-saksi untuk dimintai keterangan,” katanya.
saksi-saksi untuk dimintai keterangan,” katanya.
Pantauan wartawan, tewasnya korban membuat membuat
keluarganya tak sanggup menahan sedih. Ibunya, Kristina Sembiring langsung
jatuh pingsan.
keluarganya tak sanggup menahan sedih. Ibunya, Kristina Sembiring langsung
jatuh pingsan.
“Tadi ibunya langsung pingsan melihat jasad putranya yang
terbujur kaku dengan kondisi mengenaskan,” kata Zulfan.
terbujur kaku dengan kondisi mengenaskan,” kata Zulfan.
Salah seorang warga di-lokasi kejadian. Zulfan menerangkan
selain ibunya, keluarga korban yang tiba di-lokasi bersamaan dengan ibunya juga
tampak sedih.
selain ibunya, keluarga korban yang tiba di-lokasi bersamaan dengan ibunya juga
tampak sedih.
“Mereka tampak sangat terpukul dengan kejadian ini,”
terangnya.
terangnya.
Sementara menurut ayah korban, anak keduanya itu terakhir
meninggalkan rumah, Minggu (7/5) sore. Saat itu korban berpamitan pada Fani,
kakaknya untuk menemui seseorang.
meninggalkan rumah, Minggu (7/5) sore. Saat itu korban berpamitan pada Fani,
kakaknya untuk menemui seseorang.
“Korban pamitan mau pergi jumpai kawannya, dia pamit sama
kakaknya si-Fani,” kata ayah anak tiga ini. Dengan mengendarai kereta Vario
BK-5363 AGV warna hitam, korban pergi menuju Indomaret, Lau Dendang. Diduga
korban bertemu dengan pelaku di-sana. Sebab kereta korban ditemukan dalam
kondisi tergembok di-rumah warga.
kakaknya si-Fani,” kata ayah anak tiga ini. Dengan mengendarai kereta Vario
BK-5363 AGV warna hitam, korban pergi menuju Indomaret, Lau Dendang. Diduga
korban bertemu dengan pelaku di-sana. Sebab kereta korban ditemukan dalam
kondisi tergembok di-rumah warga.
“Kereta ditemukan di-depan rumah warga dalam kondisi
digembok. Warga melapor ke-polisi karena kereta tersebut sudah dua hari di-sana
tidak diambil pemiliknya,” terang Adil Sembiring yang merupakan keluarga
korban. (syaf)
digembok. Warga melapor ke-polisi karena kereta tersebut sudah dua hari di-sana
tidak diambil pemiliknya,” terang Adil Sembiring yang merupakan keluarga
korban. (syaf)