TANJUNGBALAI-Ternyata ABK penyelundup monza yang lompat kelaut setelah kapal mereka tenggelam ditabrak kapal Patroli Bea Cukai di kawasan Pulau Jemur, perairan Batubara, Sabtu (13/5) dini hari bukan 11 orang melainkan 30 orang. Bahkan ada yang menyebutkan kalau ABK yang ada di kapal penyelundup monza itu mencapai 50 orang lebih. Hanya saja, sampai saat ini keberadaan mereka tidak diketahui.
Sementara pihak Basarnas Kota Tanjungbalai terus melakukan pencari terhadap anak buah kapal (ABK) pengangkun ratusan bal pres pakaian bekas (monza0 selundupan yang tenggelam di Pulau Jemur setelah ditabrak Kapal Patroli Bea Cukai. Namun hingga Senin (15/5) pukul 18.00 WIB tidak ada lagi korban yang ditemukan.
Menurut Plh Kapos Basarnas Tanjungbalai – Asahan Romy Erwinsyah Putra sampai saat ini pihaknya terus melakukan pencarian terhadap ABK yang dikabarkan lompat kelaut. Namun Romy mengaku tidak mengetahui secara pasti kronologis kejadian yang mengakibatkan 2 nelayan yang mereka temukan tewas mengambang di laut.
“Kalau kronologisnya saya nggak tahu pasti. Yang jelas kita mendapat kabar ada nelayan yang ditemukan tewas mengambang di laut. Makanya kita turun dan melakukan evakuasi. Kalau soal kabar yang mengatakan kapal mereka tenggelam karena ditabrak itu saya tidak tahu,” katanya mengakhiri.
Hanya saja Romy mengaku sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan penyisiran guna mencari mana tahu ada lagi nelayan yang menjadi korban tenggelam di laut.
Terpisah, seorang nelayan berinisial ED mengaku, ia dan kedua korban yang ditemukan tewas mengapung di laut yakni Rusli alias Uli (36) dan Andika (18) sebenarnya ditugasi untuk mengawal kapal penyelundup monza dari Malaysia. Hanya saja saat itu ED tidak satu kapal dengan keduanya melainkan naik kapal lain.
Saat kapal pengangkut monza itu melintas di Pulau Jemur, kapal tersebut dihadap kapal patroli petugas Bea Cukai. Karena takut ketangkap, tiga kapal pengawal kapal penyelundup monza melarikan diri. Sementara kedua korban yang berada di atas kapal penyelundup monza hanya bisa pasrah saat nahkoda mencoba kabur dari kejaran petugas. Namun naas kapal penyelundup monza itu berhasil dikejar dan terjadi tabrakan dengan kapal petugas Bea Cukai yang mengakibatkan kapal penyelundup monza tenggelam.
Sementara di atas kapal tersebut sedikitnya ada 30 orang ABK. Melihat kapal yang mereka tumpangi tenggelam, para ABK tersebut langsung lompat ke laut untuk menyelamatkan diri.
“Sebenarnya ada tiga kapal kami. Satu kapal mengangkut monza, dua kapal lagi menjadi pengawal. Aku di kapal pengawal itu, sementara mereka berdua ada di kapal yang mengangkut monza. Ya kalau menurut perkiraanku ada sedikitnya 30 orang di kapal mereka yang tenggelam. Semua ABK nya lompat ke laut saat kapal mau tenggelam. Namun aku nggak tahu lagi bagaimana nasib mereka, karena kami langsung melarikan diri,” ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, papal pengangkut ratusan bal pres pakaian bekas (monza), tenggelam setelah ditabrak kapal Patroli Bea Cukai di kawasan Pulau Jemur, perairan Batubara, Sabtu (13/5) dini hari. Akibat tabrakan tersebut, sebanyak 11 orang anak buah kapal (ABK) kapal penyelundup tersebut terjun ke laut. Dari 11 orang yang dikabarkan terjun ke laut, dua orang ditemukan tewas mengambang di Perairan Kuala Bagan Asahan, Kabupaten Asahan, Minggu (14/5). Kedua nelayan tersebut diketahui bernama Rusli alias Uli (36) dan Andika (18).
Informasi diperoleh, Uli merupakan warga Esdenki, Lingkungan I, Jalan Sekata, Kelurahan Sejahtera, Kecamatan Tanjungbalai Utara. Sedangkan Andika merupakan warga Jalan Santun, Kecamatan Tangbalai Utara, Kota Tanjungbalai.
Menurut Plh Kapos Basarnas Tanjungbalai – Asahan Romy Erwinsyah Putra, kedua korban ditemukan dalam posisi mengambang di permukaan air laut. Kemudian jenazah keduanya dievakuasi ke Panton Bangan Asahan dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai untuk keperluan visum.
“Kedua korban kita temukan di deerah Kuala Sungai Baru, tepatnya di perairan Kuala Bagan Asahan. Lalu kita evakuasi ke RSUD Kota Tanjungbalai,” ujar Romy.
Sementara itu, informasi diproleh, kedua korban diduga merupakan anak buah kapal (ABK) dari masa penyelundup ball press yang berangkat ke laut, Jumat (12/5) lalu. Dimana dalam perjalanan pulang, Sabtu (13/5) korban terjatuh dari kapal. Diduga saat kapal mereka di cegah oleh pihak Bea dan Cukai yang sedang melaksanakan operasi jaring Sriwijaya, namun hingga saat ini pihak bea dan cukai belum dapat dikonfirmasi terkait hal ini.
“Yang lain sudah dibawa bea cukai ke Belawan,” ujar salah seorang warga yang ditemui di RSUD Kota Tanjungbalai.
Pantauan wartawan kedatangan kedua jenazah korban di RSUD Kota Tanjungbalai disambut keluarga dengan isak tangis, usai divisum jenazah korban dibawa keluarga ke rumah duka untuk dimakamkan. (syaf)