Gawat, Ada 270 Kasus Penderita HIV AIDS di Asahan
https://www.taslabnews.com/2017/12/gawat-ada-270-kasus-penderita-hiv-aids.html
TASLAB NEWS KISARAN - Penderita penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV/AIDS) dalam kurun waktu 7 tahun atau sejak tahun 2010 hingga 2017 tercatat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan sebanyak 270 kasus.
Untuk itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan berharap angka tersebut dapat diturunkan sehingga penderita HIV/ADIS dapat diminimalisir. Hal itu mengemuka dalam peringatan Hari Peringatan AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 2 Desember yang di Gedung Serbaguna Kisaran, Sabtu (2/12).
Koordinator Perawatan Dukungan dan Pengobatan dr. Nini Deritana kepada wartawan mengatakan bahwa data yang ada saat ini di Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul Manan Simatupang (RSUD HAMS) Kisaran tercatat sebanyak 270 kasus.
“Dari 270 kasus tersebut saat ini masih rutin mengkonsumsi obat, dan yang menjalani pengobatan ada 155 orang dan sisanya tidak lagi menjalani pengobatan sebagian juga ada yang meninggal dunia,” ujarnya.
Lanjut dr. Nini, penularan HIV/AIDS ibarat fenomena gunung es, yang berarti 1-100 dan sampai saat ini penderita tertinggi penularannya di Kabupaten Asahan akibat injeksi atau suntikan narkoba dan seks bebas.
“Dari dominan penularannya di Asahan ini, maka untuk mengatasi penyakit tersebut perlu kerja sama semua pihak,” jelasnya.
Sampai saat ini terdapat tiga puskesmas yang langsung menangani penyakit HIV/AIDS, yakni Puskesmas Mandoge, Puskesmas Aek Loba dan Puskesmas Air Batu. Ketiga Puskesmas tersebut dianggap Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan merupakan Puskesmas satelit.
“Maka sesuai moto kita, Saya Berani Sehat jadi periksakan diri Anda. Ia pun mengharapkan, hendaknya secara bersama-sama dengan pihak puskesmas menjalin sinergitas agar persoalan HIV AID di Kabupaten Asahan terus di tekan seminimal mungkin.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan dr. Aris Yudhariansya MM menegaskan bahwa untuk mengetahu dan menanggulangani penyakit HIV/AIDS ini dengan cara temukan, obati dan mempertahankan.
“Perlu kesadaran masyarakat soal penyakit ini. Jangan malu untuk berkonsultasi dengan dokter demi generasi masa depan yang sehat,” ujarnya. (syaf)
 |
| Penandatanganan bersama tolak HIV/AIDS di Asahan |
Untuk itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan berharap angka tersebut dapat diturunkan sehingga penderita HIV/ADIS dapat diminimalisir. Hal itu mengemuka dalam peringatan Hari Peringatan AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 2 Desember yang di Gedung Serbaguna Kisaran, Sabtu (2/12).
Koordinator Perawatan Dukungan dan Pengobatan dr. Nini Deritana kepada wartawan mengatakan bahwa data yang ada saat ini di Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul Manan Simatupang (RSUD HAMS) Kisaran tercatat sebanyak 270 kasus.
“Dari 270 kasus tersebut saat ini masih rutin mengkonsumsi obat, dan yang menjalani pengobatan ada 155 orang dan sisanya tidak lagi menjalani pengobatan sebagian juga ada yang meninggal dunia,” ujarnya.
Lanjut dr. Nini, penularan HIV/AIDS ibarat fenomena gunung es, yang berarti 1-100 dan sampai saat ini penderita tertinggi penularannya di Kabupaten Asahan akibat injeksi atau suntikan narkoba dan seks bebas.
“Dari dominan penularannya di Asahan ini, maka untuk mengatasi penyakit tersebut perlu kerja sama semua pihak,” jelasnya.
Sampai saat ini terdapat tiga puskesmas yang langsung menangani penyakit HIV/AIDS, yakni Puskesmas Mandoge, Puskesmas Aek Loba dan Puskesmas Air Batu. Ketiga Puskesmas tersebut dianggap Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan merupakan Puskesmas satelit.
“Maka sesuai moto kita, Saya Berani Sehat jadi periksakan diri Anda. Ia pun mengharapkan, hendaknya secara bersama-sama dengan pihak puskesmas menjalin sinergitas agar persoalan HIV AID di Kabupaten Asahan terus di tekan seminimal mungkin.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan dr. Aris Yudhariansya MM menegaskan bahwa untuk mengetahu dan menanggulangani penyakit HIV/AIDS ini dengan cara temukan, obati dan mempertahankan.
“Perlu kesadaran masyarakat soal penyakit ini. Jangan malu untuk berkonsultasi dengan dokter demi generasi masa depan yang sehat,” ujarnya. (syaf)
