TASLABNEWS, MEDAN-Produk ikan kalengan (sarden) di beberapa distributor dan ke pusat perbelanjaan di Kota Medan ditarik pihak Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Medan. Selain di Kota Medan, pihak BBPOM juga melakukan penarikan barang pada Selasa (27/3) di beberapa daerah yakni, Medan, Siantar, Rantauprapat dan Deli Serdang.
![]() |
Petugas BPOM menarik ikan sarden dari sejumlah distributor dan agen di pasar. |
Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan BBPOM Medan Ramses Doloksaribu mengatakan bahwa pihaknya sudah menarik lebih dari 4 ribu kaleng sarden bermerek Hoki. Sedangkan untuk mereka Farmerjack dan I-O belum ada ditemukan beredar di Sumut.
“Amatan kita di pasar, produk Hoki ini adalah baru di lapangan. Baru beredar sejak Januari di Sumut,” katanya, Kamis (29/3).
Ramses menjelaskan bahwa produk Hoki adalah ikan kalengan yang diproduksi oleh PT Interfood asal Cina. Sebelum masuk ke Indonesia, produk tersebut sudah melewati berbagai proses. Mulai dari koordinasi ke BPOM Jakarta, hingga pengawasan sebelum diedarkan dengan mengaudit sarana produksinya.
BACA BERITA TERKAIT:
https://www.taslabnews.com/2018/03/awas-jangan-dikonsumsin-3-merek-sarden.html
https://www.taslabnews.com/2018/03/waduh-bpom-jambi-temukan-ribuan-kaleng.html
“Kemudian produk itu sebelum mendapat nomor izin edar kita lakukan penelitian,” jelasnya.
Ramses mengungkapkan bahwa setelah dilakukan penelitian, ternyata cacing yang ada di ikan kalengan itu sudah ada dari ikan itu masih hidup. Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya sanitasi dan higienisasi saat pengalengan.
“Karena sering orang berpersepsi mungkin ikan itu sudah disimpan lama, makanya ada pembusukan di dalam. Bukan seperti itu,” ungkapnya.
“Pihak distributor mengaku tidak mengetahui adanya produk yang berparasit. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam membeli pangan kemasan. Pastikan kemasan dalam keadaan baik, izin edar dan tanggal kadaluarsa,” himbaunya. (syaf/int)