TASLABNEWS, TAPSEL- Dilindas dump truk di Jalan Psp-Siais-Batangtoru, Rianiate, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan dua orang warga Tabuyung, Kecamatan Muara Batanggadis, Kabupaten Mandailing Natal tewas. Kedua korban yakni Nelmida Sari (22) dan Rio Halomoan Nasution (22).
Informasi diperoleh dari teman korban yakni Frank (22) dan Ria (22) di ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota Padangsidimpuan, pada Sabtu (21/4) malam. Nelmida merupakan korban pertama yang dilarikan ke rumah sakit milik Pemko Padangsidimpuan.
Rio dan Nelmida merupakan pasangan muda-mudi yang mengendarai sepedamotor jenis Honda Revo dari arah Psp bertabrakan dengan dump truk kuning yang dikemudikan Riski Lubis (27) yang juga melaju kencang di salahsatu tikungan jalan sempit, terbuka dan baru dibangun itu.
Tak hanya bertabrakan, pada posisi berada di kolong truk, setelah sepedamotor terpental, keduanya terlindas dan terhimpit ban belakang mobil berat pengangkut material bangunan itu.
Kata Frank, yang berboncengan dengan Ria sesaat sebelum kejadian mereka berada di belakang kedua korban. Badan truk memakan hampir seluruh badan jalan dan berkecepatan cukup tinggi.
“Apalagi di tikungan manis. Mobil besar makan semua jalan. Saya lihat, kawan kami itu, memang (laju) cepat juga,” Frank sejenak terdiam gelisah, pemuda berkulit gelap itu menghela nafas dan mengaku masih terngiang bagaimana jalan peristiwa yang menghilangkan nyawa 2 temannya itu.
Dari kondisi luka pada tubuh bagian luar, Rio mengalami pecah tengkorak, rahang bergeser, lecet pada bagian dagu dan lecet di beberapa bagian tubuh lainnya.
Sementara korban Nelmida yang merupakan anak bungsu dari 2 bersaudara itu mengalami luka lecet pada dagu, punggung, luka robek selangkangan kaki kanan sepanjang 24 cm. Serta luka lecet tidak beraturan pada beberapa bagian tangan kanan dan tangan kiri.
Sebenarnya, kedua korban merupakan mahasiswa perguruan tinggi di Kota Psp. Bahkan, korban Nelmida yang bekerja di salahsatu kantor bank di Natal, diketahui seharusnya hari ini masih harus masuk kuliah, kendati mengikuti program kuliah non reguler.
“Dua Minggu yang lalu ku bilang samanya, kalau Jumat-Sabtu masuk kuliah kau, Nel,” kata Yudi, kerabat korban, yang rumahnya di Perumnas Pijorkoling, menjadi tempat menginap Nelmida kala mengikuti perkuliahan Jumat-Sabtu.
Menurut Frank, mereka awalnya berjumlah 6 orang, di antaranya 4 perempuan dan 2 laki-laki, dengan mengendarai 3 sepedamotor bermain ke Danau Siais dan sekitarannya. Namun, terakhir dua teman perempuan mereka berpisah dan melanjutkan perjalanan ke Kota Padangsidimpuan, lantaran masih harus mengikuti perkuliahan keesokan harinya.
Sepulangnya mereka, peristiwa itu terjadi berkisar pukul 16.45 WIB dan mengurungkan perjalanan mereka kembali ke rumah. Dan korban Nelmida menghembuskan nafas terakhir, sekira pukul 19.15 WIB beberapa saat setelah sampai di ruang IGD.
Supir dumptruk, Riski menerangkan, kecepatannya tinggi lantaran dalam keadaan kosong. Korban yang datang dari arah Psp/Batangtoru seperti terhentak kaget pada posisi tikungan itu dan menabrak bagian samping truk.
“Memang mobil ini baru sama saya. Pas kosong waktu itu, cepat. Kondisinya motor terpental ke samping, mereka berdua terlanjur terlindas ban belakang,” katanya yang saat ini berada di Unit Laka Satuan Lalu Lintas Polres Tapsel.
Sementara untuk truknya yang berplat F asal Bogor itu, kata Riski, telah diamankan di NK, perusahaan konstruksi empunya truk tersebut.
Kasat Lantas Polres Tapsel, AKP Muri Yasnal yang dihubungi wartawan lebih mengarahkan kepada Kanitnya untuk informasi lebih lanjut. (syaf/int)