TASLABNEWS, TANJUNGBALAI – Tidak seperti jabatan tinggi di sejumlah perusahaan daerah lainnya di Indonesia, asal dibuka lowongan, peminatnya langsung membludak. Kalau jabatan tinggi atau “dewa air” di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kualo Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara ini sangat sepi peminat.
Surat masa pendaftaran calon “dewa air” Kota Tanjungbalai diperpanjang hingga tanggal 4 Juni 2018 mendatang. |
Akibatnya, panitia seleksi calon “dewa air” Kota Tanjungbalai terpaksa sampai tiga kali melakukan perpanjangan pendaftaran calon Direktur di PDAM Tirta Kualo, Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara tersebut. Hal itu juga diakui Dra Darul Yana Siregar, Kepala Bagian Perekonomian Setdakot Tanjungbalai yang juga penanggungjawab penerimaan calon “dewa air”nya Kota Tanjungbalai, Jumat (25/5).
“Dalam pendaftaran tahap pertama dan kedua, yang mendaftarkan diri untuk menjadi calon Direktur PDAM Tirta Kualo, Kota Tanjungbalai hanya satu orang saja. Akibatnya, terpaksa pendaftaran calon Direktur PDAM Tirta Kualo diperpanjang untuk ketiga kalinya yakni dari tanggal 21 Mei hingga 4 Juni 2018 dan sudah ada tiga calon yang mendaftarkan diri”, ujar Dra Darul Yana Siregar.
Menurut Dra Darul Yana Siregar, apabila sampai ditutupnya masa penerimaan pendaftaran calon Direktur PDAM Tirta Kualo pada tanggal 4 Juni 2018 mendatang, tidak ada lagi calon baru yang mendaftar, akan dilanjutkan ke tahapan berikutnya yakni seleksi berkas. Pada kesempatan itu, Dra Daul Yana Siregar optimis, jumlah calon Direktur PDAM Tirta Kualo, Tanjungbalai yang mendaftar masih akan terus bertambah.
Sementara itu, Taufik Hidayat, salah seorang aktivis anti korupsi Kota Tanjungbalai mengatakan, sepinya peminat calon “dewa air” Kota Tanjungbalai tersebut adalah gambaran dari PDAM Tirta Kualo Tanjungbalai sekarang ini. Katanya, siapapun nanti yang akan terpilih menjadi “dewa air”, tidak akan mampu mengelola dan membenahi kinerja PDAM Tirta Kualo, Kota Tanjungbalai sesuai dengan yang diharapkan.
“Buruknya kinerja dari PDAM Tirta Kualo, Kota Tanjungbalai ini bukan karena kesalahan atau kelemahan dari sang dewa air atau direkturnya. Buruknya kinerja dari PDAM Tirta Kualo, Kota Tanjungblai selama ini karena memang tidak ada niat untuk memperbaikinya”, pungkas Taufik Hidayat.
Menurut Taufik Hidayat, jika Pemko Tanjungbalai berniat memperbaikinya, sudah sejak lama kinerja dari PDAM Tirta Kualo, Kota Tanjungbalai bisa dibenahi. Akan tetapi, imbuhnya, dari dulu PDAM Tirta Kualo tersebut dipertahankan hanya untuk memenuhi kepentingan kelompok maupun pribadi dan kondisi itu sudah berlangsung sejak lama.
Seperti diketahui, pendaftaran calon “dewa air” Kota Tanjungbalai pertama kali dibuka pada akhir April 2018 hingga tanggal 7 Mei 2018, namun peminatnya sepi sehingga diperpanjang hingga tanggal 20 Mei 2018. Karena peminat masih juga sepi, akhirnya pendaftaran diperpanjang lagi mulai tanggal 21 Mei hingga tanggal 4 Juni 2018 dan peminatnya hanya ada tiga orang.
Pendaftaran calon “dewa air” Kota Tanjungbalai ini dilaksanakan karena masa jabatan Zuhdi Gobel SH sebagai Pejabat Sementara (Pjs) Direktur PDAM Tirta Kualo Kota Tanjungbalai akan berakhir pada bulan Mei 2018 ini. Sayangnya, hampir dapat dipastikan, hingga berakhirnya masa jabatan Zuhdi Gobel SH sebagai Pejabat Sementara (Pjs) Direktur PDAM Tirta Kualo, Kota Tanjungbalai, calon “dewa air” yang baru masih belum diketahui. (ign/syaf)