TASLABNEWS, ASAHAN- Duda beranak 1 tewas ketika bekerja di tambang galian c (batu padas) yang diduga ilegal di Dusun 7, Desa Marjanji Aceh, Asahan, Kamis (31/5).
Jalan menuju ke lokasi tambang galian C di Desa Marjanji Aceh, Asahan. |
Informasi diperoleh taslabnews dari warga di lokasi kejadian, saat itu korban yang diketahui bernama Parmin (35) merupakan duda beranak satu. Korban baru beberapa bulan bekerja sebagai penambang batu galian C.
Saat sedang bekerja bersama para pekerja lainnya, naas bongkahan batu yang cukup besar menimpa tubuh korban. Seketika itu juga korban ambruk dan tidak sadarkan diri. Teman-teman korban lalu membawa korban ke rumah sakit terdekat. Namun sebelum mendapatkan pertolongan medis korban menghembuskan nafas terakhir.
Kepala Desa Marjanji Aceh R Sofyan Panjaitan ketika di hubungi taslabnews melalui telepon seluler membenarkan kejadian tersebut. menurut Sofyan, sesuai informasi yang diperolehnya, peristiwa yang menimpa korban terjadi pada hari sore hari. Dimana korban tertimpa batu padas dan sempat di bawa kesalah satu rumah sakit tetapi meninggal dunia.
Jalan menuju ke lokasi tambang galian C di Desa Marjanji Aceh, Asahan. |
Sofyan menambahkan, tambang yang dimiliki keluarga Abas Hutahayan yang dikerjakan anaknya Lian memang tidak memiliki izin (ilegal).
Kapolsek Bandar Pulau AKP Victor Simanjuntak ketika dihubungi taslabnews membenarkan kejadian tersebut.
BACA BERITA TERKAIT:
“Iya ada yang meninggal di lokasi tambang galian c, saat ini kasusnya masih kita tangani,” katanya.
Terpisah Muhammad Yunus salah satu aktivis di Asahan mengatakan, ia meminta kepada pihak pemkab dan Polres Asahan yang di wakili camat dan kapolsek agar terus memantau dan terjun langsung kelapangan.
“Saya sangat berharap agar lokasi galian c ilegal dapat ditertibkan oleh Polres Asahan dan Pemkab Asahan. Karena dapat merugikan pihak pemkab dari minimnya pendapatan asli daerah dan juga dapat meminimisir kecelakaan kerja yang diakibatkan minimnya peralatan keselamatan kerja yang ada di lokasi tambang galian c.
Pantauan taslabnews, jalan menuju lokasi tambang sangat jelek dan rusak, diduga di akibatkan dari mobil-mobil pengangkut hasil tambang (batu padas). Selain itu di lokasi tambang, para pekerja tidak mengenakan keselamatan kerjan standar dan usaha tambang di kerjakan secara manual (tenaga manusia) dengan menggunakan godam dan tali untuk memanjat yang sangat membahayakan untuk keselamatan pekerja. (cr1/nus/syaf)