TASLABNEWS, ASAHAN-Ratusan warga Desa Tanjung Alam, Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara turun ke jalan. Mereka meminta agar tambang galian c ilegal ditutup.
Warga di desa itu menuntut agar alat berat backhoe yang sudah berada di lahan galian dibawa pergi dari lokasi galian C.

“Kami minta galian C tutup,” teriak ratusan warga berulang kali sambil melakukan aksi blokade jalan utama Tanjung Alam, Rabu (5/2/2025).
Pantauan wartawan, warga melakukan aksi sejak pukul 08.00 wib. Dimana warga di Desa Tanjung Alam berkumpul di Dusun 3 Tanjung Alam. Mereka spontan melakukan blokade jalan untuk menuntut agar aksinya di dengar pemerintah.
“Kita siap membuka jalan asal galian C di tutup atau pergi dari lahan,” tegas salah satu warga yang berdemo Isnajar saat diskusi bersama pihak kepolisian.
Sempat terjadi ketegangan antara kepala Desa Tanjung Alam Yang bernama Sulasmi dengan warga akibat blokade yang dilakukan itu. Sebab arus lalu lintas di jalanan tersebut menjadi tersendat dari kedua arah.
Namun warga tetap tidak membuka blokade sampai alat berat itu bisa pergi.
Isnanjar mengatakan, keberadaan galian C mengancam kehidupan warga desa Tanjung Alam yang di lewati mobil trek pengangkat tanah galian C.
“Kalau hujan jalan becek, musim kemarau banyak debu, jalan rusak lobang di mana mana, sementara banyak anak sekolah yang melalui jalan tersebut,” ungkapnya.
Warga akan terus memblokir jalan sampai tuntutan mereka di penuhi.
Akibat aksi itu, Kepala Desa Tanjung Alam sampai turun tangan ke lokasi.
Kepala Desa saat datang langsung meminta warga untuk menepi ke pinggir jalan . Hal ini dilakukan agar arus lalu lintas yang sempat tersendat karena blokade itu bisa segera terselesaikan.
Menurut Sulasmi, hal seperti ini hendaknya dimusyawarahkan di kantor kepala desa agar tidak terjadi penutupan jalan seperti ini.
“Pengusaha galian C selama ini sudah melakukan peyiraman jalan, namun namanya warga pasti masih ada kurangnya, ” terang Sulasmi.
Dari pantauan di lokasi galian C, tidak ada kegiatan bahkan tak tampak satu pun truk pengakut tanah beroperasi. Diduga akibat warga Tanjung Alam melakukan aksi blokade jalan. (Edi/Syaf)