KISARAN – Meluapnya air sungai Silau berdampak pada banjir
kiriman yang sampai saat ini masih menggenangi pemukiman masyarakat. Akibatnya,
aktivitas warga terganggu dan perekonomian menjadi lumpuh. Para
korban banjir dihimbau untuk mengungsikan diri dan barang berharganya mengingat
hujan masih berpotensi tinggi. Akibat bajir yang melanda ini, puluhan warga
mulai terserang penyakit gatal-gatal.
kiriman yang sampai saat ini masih menggenangi pemukiman masyarakat. Akibatnya,
aktivitas warga terganggu dan perekonomian menjadi lumpuh. Para
korban banjir dihimbau untuk mengungsikan diri dan barang berharganya mengingat
hujan masih berpotensi tinggi. Akibat bajir yang melanda ini, puluhan warga
mulai terserang penyakit gatal-gatal.
Pantauan wartawan, banjir kiriman yang melanda sejumlah
kecamatan dan desa di Kabupaten Asahan sejak Rabu (10/5) lalu hingga kini masih
terus berkelanjut. Sudah ratusan bahkan ribuan rumah terendam luapan air sungai
Sei Silau. Bahkan kini masyarakat sudah mulai terserang penyakit gatal-gatal.
kecamatan dan desa di Kabupaten Asahan sejak Rabu (10/5) lalu hingga kini masih
terus berkelanjut. Sudah ratusan bahkan ribuan rumah terendam luapan air sungai
Sei Silau. Bahkan kini masyarakat sudah mulai terserang penyakit gatal-gatal.
Untuk mengantisipasi dampak banjir ini Pemerintah Kabupaten
Asahan melalui BPBD tengah menyiapkan perahu karet sebanyak 6 unit, truck pick
up untuk mengevakuasi serta pendirian posko banjir di kecamatan yang terkena
dampak.
Asahan melalui BPBD tengah menyiapkan perahu karet sebanyak 6 unit, truck pick
up untuk mengevakuasi serta pendirian posko banjir di kecamatan yang terkena
dampak.
“Ini akan terus kami lakukan monitoring terhadap daerah yang
dianggap rawan. Himbauan tetap dilakukan kepada masyarakat untuk meninggalkan
rumahnya yang terkena banjir dan tinggal dipengungsian sementara karena kita
tidak akan tahu banjir ini datangnya tiba tiba mengingat curah hujan masih
tinggi, dan rata rata ketinggian air sampai pinggang orang dewasa,” ujarnya.
dianggap rawan. Himbauan tetap dilakukan kepada masyarakat untuk meninggalkan
rumahnya yang terkena banjir dan tinggal dipengungsian sementara karena kita
tidak akan tahu banjir ini datangnya tiba tiba mengingat curah hujan masih
tinggi, dan rata rata ketinggian air sampai pinggang orang dewasa,” ujarnya.
Menurut keterangan Sofyan (58) warga Bunut Emplasem,
Kecamatan Kota Kisaran Barat mengatakan, banjir sudah dua hari merendam rumah
warga. Ketinggian air semalam mencapai 80 centi meter, namun, Sabtu (13/5)
sekira pukul 15.30 WIB air sudah mulai surut.
Kecamatan Kota Kisaran Barat mengatakan, banjir sudah dua hari merendam rumah
warga. Ketinggian air semalam mencapai 80 centi meter, namun, Sabtu (13/5)
sekira pukul 15.30 WIB air sudah mulai surut.
Sofyan juga mengatakan sudah dua hari ini rumah kami
terendam air luapan sungai Sei Silau yang mengalir ke aliran sungai Bunut.
Meluapnya air sungai Bunut ini dikarenakan adanya tanggul atau bibir sungai
yang jebol sepanjang 4 hingga 5 meter yang berada dibelakang sekolah SD itu.
terendam air luapan sungai Sei Silau yang mengalir ke aliran sungai Bunut.
Meluapnya air sungai Bunut ini dikarenakan adanya tanggul atau bibir sungai
yang jebol sepanjang 4 hingga 5 meter yang berada dibelakang sekolah SD itu.
Pihak Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Camat Kota Kisaran
Barat serta Lurah Bunut dan pejabat dari BPBD Asahan memang ada datang ke
sini, namun kedatangan pejabat itu hanya melihat lihat saja dan tidak ada
memberikan bantuan apapun.
Barat serta Lurah Bunut dan pejabat dari BPBD Asahan memang ada datang ke
sini, namun kedatangan pejabat itu hanya melihat lihat saja dan tidak ada
memberikan bantuan apapun.
”Kami yang terdampak banjir ini kesulitan untuk memasak,
aliran listrik kami matikan untuk menjaga hal hal yang tidak kami inginkan,
kami mengharapkan bantuan pemerintah terlebih untuk kebutuhan sehari hari
kami,” ungkapnya.
aliran listrik kami matikan untuk menjaga hal hal yang tidak kami inginkan,
kami mengharapkan bantuan pemerintah terlebih untuk kebutuhan sehari hari
kami,” ungkapnya.
Sementara, menurut data dari Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Asahan yang diterima wartawan, Sabtu (13/5) setidaknya
banjir merendam tiga kecamatan dan 17 desa.
Bencana Daerah (BPBD) Asahan yang diterima wartawan, Sabtu (13/5) setidaknya
banjir merendam tiga kecamatan dan 17 desa.
“Menurut data yang
kami punya banjir kiriman akibat luapan air sungai silau setidaknya menggenangi
tujuh belas desa dari tiga kecamatan,”kata Kepala BPBD Asahan Drs
Syafruddin Harahap.
kami punya banjir kiriman akibat luapan air sungai silau setidaknya menggenangi
tujuh belas desa dari tiga kecamatan,”kata Kepala BPBD Asahan Drs
Syafruddin Harahap.
Selain curah hujan yang tinggi selama beberapa hari
terakhir, daya tampung debit air di sungai silau tidak sanggup untuk menahan
beban air yang ada juga ditenggarai menjadi penyebab terjadinya banjir.
Besarnya debit air yang masuk ini diduga datang dari wilayah Asahan atas
seperti Prapat dan Toba Samosir.
terakhir, daya tampung debit air di sungai silau tidak sanggup untuk menahan
beban air yang ada juga ditenggarai menjadi penyebab terjadinya banjir.
Besarnya debit air yang masuk ini diduga datang dari wilayah Asahan atas
seperti Prapat dan Toba Samosir.
“Kami juga menghimbau kepada masyarakat dilokasi yang paling
parah terkena dampak banjir untuk segera mengungsi karena potensi banjir
kiriman yang datang bisa terjadi sewaktu waktu. Bisa jadi di sini kita tak ada
hujan tetapi daerah kita yang kebanjiran,”ujarnya.
parah terkena dampak banjir untuk segera mengungsi karena potensi banjir
kiriman yang datang bisa terjadi sewaktu waktu. Bisa jadi di sini kita tak ada
hujan tetapi daerah kita yang kebanjiran,”ujarnya.
Walau hujan deras yang mengguyur sudah berlalu dua hari
lalu, namun sebahagian perumahan warga masih belum surut genangan airnya.
Masyarakat yang rumahnya terkena dampak banjir terancam terkena penyakit dan
kekurangan makanan.
lalu, namun sebahagian perumahan warga masih belum surut genangan airnya.
Masyarakat yang rumahnya terkena dampak banjir terancam terkena penyakit dan
kekurangan makanan.
Informasi yang diperoleh adapun rumah yang terkena dampak
banjir meliputi Kecamatan Buntu Pane, diantaranya desa Buntu Pane dusun I
sebanyak 58 kepala keluarga (KK), dusun II 40 KK. Sementara itu di Kecamatan
Tinggi Raja desa Ambalutu dusun I banjir merendam sebanyak 64 KK, di
dusun II 33 KK. Desa Prapat Janji di dusun I merendam 58 KK dusun II 20 KK.
Desa Mekar Sari dusun IV merendam 7 KK, Desa Prapat Janji Dusun I merendam 95
KK dan dusun II merendaam 118 KK.
banjir meliputi Kecamatan Buntu Pane, diantaranya desa Buntu Pane dusun I
sebanyak 58 kepala keluarga (KK), dusun II 40 KK. Sementara itu di Kecamatan
Tinggi Raja desa Ambalutu dusun I banjir merendam sebanyak 64 KK, di
dusun II 33 KK. Desa Prapat Janji di dusun I merendam 58 KK dusun II 20 KK.
Desa Mekar Sari dusun IV merendam 7 KK, Desa Prapat Janji Dusun I merendam 95
KK dan dusun II merendaam 118 KK.
Di Kecamatan Setia Janji adapun wilayah yang terkena dampak
banjir kiriman meliputi desa Sei Silau Barat 5 KK, desa Sei Silau tua
merendam 300 KK, desa bangun sari dusun VII merendam 3 KK, dusun VIII 44 KK.
Untuk wilayah kecamatan Sei Dadap, di desa Sei Dadap dusun II merendam 11
KK, dusun III 27 KK, dan dusun V sebanyak 9 KK. (syaf)
banjir kiriman meliputi desa Sei Silau Barat 5 KK, desa Sei Silau tua
merendam 300 KK, desa bangun sari dusun VII merendam 3 KK, dusun VIII 44 KK.
Untuk wilayah kecamatan Sei Dadap, di desa Sei Dadap dusun II merendam 11
KK, dusun III 27 KK, dan dusun V sebanyak 9 KK. (syaf)