terjadi beberapa hari terakhir di 3 kecamatan dan puluhan desa di Asahan,
puluhan warga di Asahan mulai terserang gatal-gatal. Selain itu beberapa
sekolah terpaksa diliburkan. Padahal Senin (15/5) para murid sekolah ini akan
mengikuti ujian nasional (UN).
Kisaran barat mengatakan banjir mulai merendam sekolah ini sejak Kamis
(11/05/2017) malam, sehingga anak didik pada Jumat (12/05/2017) hingga Sabtu
(13/05/2017) terpaksa kami liburkan untuk menjaga keselamatan anak didik.
Padahal hari Senin (15/5) anak murid kelas VI akan menghadapi UN, sementara
sekolah ini masih dalam kondisi terendam air luapan sungai Bunut, oleh Kepala
Sekolah ini sudah dilaporkan ke Dinas Pendidiksn melalui UPT nya, dan
kemungkinan anak murid yang akan mengikuti UN akan dipindahkan kesekolah yang
berada di Sidomukti.
maupun makanan siap saji serta lilin dari pemerintah kami belum pernah
mendapatkan, padahal itu sangat kami perlukan,” ucapnya.
kiriman yang melanda sejumlah kecamatan dan desa di Kabupaten Asahan sejak Rabu
(10/5) lalu hingga, Sabtu (13/5) masih terus berkelanjut. Bahkan ada
kemungkinan ketinggian air akan terus meningkat. Warga diminta waspada dan
mengungsi serta membawa barang berharganya.
terendam luapan air sungai Sei Silau. Sofyan (58) warga Bunut Emplasem Kecamatan
Kota Kisaran Barat mengatakan, banjir sudah dua hari merendam rumah warga. Ketinggian
air semalam mencapai 80 centi meter, namun, Sabtu (13/5) sekira pukul 15.30 WIB
air sudah mulai surut, akan tetapi bila nanti hujan kembali turun di hulu
sungai dapat dipastikan air akan kembali meninggi.
dua hari ini rumah warga terendam air luapan sungai Sei Silau yang mengalir ke
aliran sungai Bunut, meluapnya air sungai Bunut ini dikarenakan adanya tanggul
atau bibir sungai yang jebol sepanjang 4 hingga 5 meter yang berada di belakang
sekolah SD itu.
Asahan melalui Camat Kota Kisaran Barat serta Lurah Bunut dan pejabat dari
BPBD Asahan memang ada datang ke sini, namun kedatangan pejabat itu hanya
melihat lihat saja dan tidak ada memberikan bantuan apapun.
”Kami yang terdampak banjir ini kesulitan untuk memasak, aliran listrik kami
matikan untuk menjaga hal hal yang tidak kami inginkan, kami mengharapkan
bantuan pemerintah terlebih untuk kebutuhan sehari-hari kami,” ucapnya.
Luapan air sungai Bunut ini dampak dari tidak tertampungnya debit air yang
melintasi aliran sungai Sei Silau, dan lagi di sepanjang aliran sungai Sei
Silau sudah terjadi pendangkalan dasar sungai tersebut, pihak pemerintah
Propinsi Sumut seharusnya segera mengambil kebijaksanaan, agar warga masyarakat
Asahan setiap tahunnya tidak terus menerus mengalami kebanjiran seperti ini,
sungai Sei Silau khan kewenangannya Dinas Pengairan Pemprop Sumatera Utara.
Dampak dari luapan air sungai ini di lingkungan I rumah yang terendam sebsnyak 500
KK, di lingkungan IV sebanyak 23 KK dan dilingkungan VI rumah terdampak banjir
serta terendam air setinggi 70 centi meter sebsnyak 40 KK, tukasnya, (syaf)