TASLABNEWS.COM, KISARAN-Sering dihina oleh adik dan keponakannya sendiri membuat Sahala Sagala (56) nekad membunuh adik bungsunya, Timbang Sagala.
Sahala Sagala pelaku penganiayaan hingga menewaskan adik kandungnya sendiri di Mapolsek Kota Kisaran. |
“Gimana lae, dia (Timbang Sagala) sama anak-anaknya selalu menghina dan ngusir aku dari rumah,” aku Sahala Sagala, Sabtu (11/11) sekira pukul 17.00 WIB, di Mapolsek Kota Kisaran.
Diakui pecatan tentara tahun 1988 ini, meski berstatus pengangguran dan menumpang di rumah peninggalan orangtuanya, dirinya merasa tidak pantas direndahkan Timbang dan anak-anaknya.
“Aku pulang kampung baru 4 bulan ini. Selama ini aku yang masak, sementara orang itu macam bos. Sejak orangtua kami sudah meninggal dunia, yang nempati ya adekku itu sama anak-anaknya. Kan nggak salah kalau aku numpang sementara, karena istriku sudah meninggal dan aku mau cari kerja di sini,” ucapnya dengan raut serius.
Diakuinya, meski menyimpan sakit hati, namun tak ada sedikitpun menyimpan hasrat untuk menghilangkan nyawa adik bungsunya itu.
“Nggak ada niat mau matikan adikku aku lae, cuma mau ngasih pelajaran. Spontan aja nikam dia. Pisaunya kuambil dari rumah, nggak ada kusiapkan. Nyesal lah lae. Apalagi ingat nasib ponakan-ponakanku,” kilahnya disaksikan Kanit Reskrim Polsek Kota Kisaran, Ipda Syamsul Adhar SH usai pemeriksaan penyidik.
“Sementara ini kita sangkakan pasal 338 subsider pasal 351 ayat 3. Motif karna sakit hati terhadap korban,” ujar Syamsul Adhar pada wartawan.
“Kalau bisa dihukum sampai mati di penjara lah dia (Sahala). Tega kali sama bapakku. Udah (dikebumikan) bang, tadi siang,” ucap Gomgom Sagala, anak sulung Timbang sekaligus ponakan Sahala.
Meski mendapatkan perawatan selama satu hari di RSUD Kisaran, ayah 4 anak yang ditinggal mati istrinya 12 tahun lalu ini akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis (11/11) sekira pukul 19.30 WIB.
Sementara informasi lain diperoleh, Timbang Sagala (56) dan Sahala Sagala (58), sudah cukup terkenal di kampungnya–sama-sama hobi minum tuak dan sering bertengkar. Pertikaian keduanya terulang kembali, dipicu pembagian harta warisan yang tak kunjung selesai.
Jenazah korban saat di rumah duka |
Tapi, itu menjadi pertengkaran terakhir antara keduanya. Timbang Sagala tewas mengenaskan ditikam abang kandungnya Sahala Sagala (58) sebanyak 3 liang, sekira pukul 16.30 wib, persis di depan rumahnya. Warga Dusun II Desa Rawang Baru, Kecamatan Rawang Panca Arga, Asahan itu mengalami luka 3 tusukan di perut, dada kiri dan dada kanan.
Informasi pihak keluarga, peristiwa itu terjadi saat Timbang Sagala sedang minum tuak di pakter (warung) tuak yang ada di depan rumahnya. Tiba-tiba Sahala Sagala yang saat itu juga sudah mabuk datang dan kembali mempersoalkan pembagian harta warisan peninggalan orangtua mereka.
Pertengkaran pun tak terelakkan lagi. Pengaruh alkohol membuat pertengkaran keduanya semakin hebat hingga keluar warung. Saat situasi panas itu, tiba-tiba, Sahala, mencabut belati dari pinggangnya. Melihat itu, Timbang seolah hilang mabuknya dan coba melarikan diri ke rumahnya. Namun, masih di halaman rumah, Sahala berhasil menangkap Timbang dan langsung menikamnya.
Akibatnya, Timbang rubuh setelah tiga tusukan menghujam tubuhnya. Sahala kemudian langsung meninggalkan adik kandungnya yang terkapar bersimbah darah. Warga yang melihat kondisi Timbang berupaya menolong dengan membawa Timbang ke RSUD Kisaran agar mendapat perawatan medis. Tapi usaha mereka berakhir sia-sia. Nyawa Timbang tidak tertolong lagi. Timbang Sagala menghembuskan nafas terakhirnya. Peristiwa itu pun dilaporkan warga ke Polsek Kota Polres Asahan. Jhon Erwin Simarmata, salah seorang saksi mata saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Pertengkaran masalah warisan itu sudah seringkali menjadi pemicu perkelahian abang dan adik tersebut.
.
“Pelaku itu sudah nggak diakui keluarga sama adik-adiknya. Karena sering membuat ribut dan suka memukul. Pelaku sama korban ini sudah seringlah bertengkar,”jelasnya. Kapolsek Kota Kisaran Iptu Tombak Samosir dikonfirmasi saat ini pelaku sudah ditangkap dan masih dalam pemeriksaan secara intensif. Selain menangkap pelaku, petugas juga mengamankan barang bukti berupa pisau yang digunakan pelaku menikam korban, baju korban dan sepatu pelaku.
“Pelaku sudah kita tangkap disekitar Airjoman di warung tuak. Saat ini kita masih melakukan pemeriksaan terhadapnya,”jelas Kapolsek. (syaf)