TASLABNEWS, ASAHAN- Pihak kepolisian harus serius dalam memperhatikan seruan yang disampaikan oleh Indonesian Police Watch (IPW) yang menyatakan indikasi keberpihakan polisi pada Pilkada Sumut. Hal ini disampaikan Gusmiyadi, Tim Pemenangan ERAMAS dari Tenaga Ahli DPR RI di Siantar.
Gusmiyadi |
“Sebagai mana yang kita ketahui, banyak sekali laporan masyarakat terkait persoalan netralitas Polisi dalam penyelenggaraan Pilkada Sumut yang diterima oleh IPW. Ini yang menjadi dasar kita untuk mewaspadai setiap keberpihakan aparatur negara itu. Tentu jika benar, ini sangat membahayakan demokrasi.” imbuh Gusmiyadi.
Sebelumnya IPW melalui ketua presidium IPW Neta S Pane menyampaikan bahwa meskipun polisi tidak ada yang ikut pada Pilgub Sumut, tapi indikasi keridaknetralan polisi terlihat oleh masyarakat dan IPW sedang berupaya mengumpulkan bukti-bukti pelanggaran itu.
Soal ketidaknetralan polisi ini telah terjadi pada pilkada Maluku. Wakapolda dicopot dari jabatannya karena ikut mengkampanyekan salah satu kandidat Gubernur di Maluku. Sehingga kejadian ini harus diantisipasi di daerah-daerah lain.
Dalam kesempatan yang sama, Gusmiyadi juga menyampaikan pentingnya semua elemen relawan pemenangan ERAMAS untuk aktif mengamati setiap dinamika pergerakan
Apapun diwilayahnya untuk memastikan tidak terjadinya kecurangan-kecurangan pada Pilkada Sumut ini.
“Ya, kami memiliki pengalaman di Jakarta. Puluhan truk pengangkut sembako beroperasi diberbagai daerah. Mereka berupaya untuk mengubah pilihan rakyat. Mengambil keuntungan didetik-detik akhir jelang pemilihan. Tapi rakyat bergerak, menghadang dan melaporkan kepada pihak pengawas. Inisiatif ini penting sekali diambil mengingat jumlah petugas pengawas sangat minim.” tambahnya. (syaf)