TASLABNEWS, ASAHAN – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam wadah Dewan Pimpinan Pusat Pemuda dan Mahasiswa (DPPP PENA) Aktivis Sumut, menggeruduk kantor bupati Asahan mendesak Bupati Taufik Zainal Abidin Siregar SSos MSi segera mencopot Drs Zainal Sinaga MH dari jabatan Sekretaris Daerah (Sekda), Rabu (24/09/2025).
Koordinator aksi Ricky Sencaka menuding bahwa Sekda Asahan tidak becus dalam menjalankan tugas sebagai pucuk pimpinan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di kabupaten Asahan.
Alasannya, Zainal Sinaga dinilai menjadi Kingmaker terhadap mega proyek yang ada di kabupaten Asahan, demi meraup keuntungan pribadi.
Tak hanya itu, Zainal Sinaga juga dinilai serakah terhadap jabatan, karena saat ini Zainal Sinaga juga menjabat sebagai dewan pengawas di PDAM Tirta Silau Piasa Kabupaten Asahan. Namun keberadaanya dituding mengakibatkan kerugian di tubuh PDAM itu sendiri.
”Hari ini PDAM Tirta Silau Piasa rugi Puluhan Miliar!” Hal tersebut sungguh tidak masuk akal!” Pedagang Kaki Lima (PKL) jual kopi campur gula untung, sementara PDAM jual air campur tawas rugi, kinerjanya seperti apa itu!?” tukas Ricky Sencaka.
Lanjutnya, pelayanan kesehatan yang ada di RSUD HAMS Kisaran saat ini juga memprihatinkan. Masyarakat mengeluhkan pelayanan di RSUD Hams Kisaran.
“Inikah yang namanya Kabupaten Asahan yang sejahtera religius maju dan berkelanjutan?, Itu mustahil jika Sekdanya seperti Drs Zainal Sinaga HM,” lanjutnya.
”Oleh karena itu kami meminta Bupati Asahan segera mencopot jabatan sekda Drs. Zainal Sinaga MH sekarang juga dan meminta Kajari segera memeriksa sekda Asahan atas dugaan korupsi kolusi dan gratifikasi,” tegasnya.
Lebih dari satu jam berorasi, para pendemo ditemui oleh Asisten 1 Pemkab Asahan, namun masa aksi menolak, masa meminta Bupati Asahan atau Sekda untuk keluar, bukan Asisten.
Merasa tak puas atas sambutan Pemkab, masa aksi membubarkan diri dan berjanji akan datang lagi di hari berikutnya sampai sekda Asahan dicopot dari jabatannya. (edi)