MEDAN-Polisi menangkap 6 orang yang terlibat jaringan kelompok pembunuh bayaran di Medan. Keenam tersangka terlibat pembunuhan terhadap Indra Gunawan alias Kuna. Salah satu tersangka merupakan Jo Hendal alias Zen (41) warga Jaan Sukaraja, Kabupaten Batubara.
Selain Zen, polisi juga meringkus Chandra Alias Ayen (38) warga Jalan Tulang Bawang, Medan Petisah, John Marwan Lubis alias Ucok (62) warga Jalan Sei Deli, Medan, Wahyudi alas Culun (33) warga Jalan Karya Jaya, Gang Karya Ikhlas no 14 Medan Johor serta M Muslim (31) warga Jalan Sampali no 74, Kelurahan Pandau Hulu II Kecamatan Medan Area dan RJ warga Medan yang ditangkap di Jambi
“Culun dan Muslim ini merupakan pelaku percobaan pembunuhan pada 5 April 2014 lalu,” kata Kapolda Sumut, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, di RS Bhayangkara, Medan, Minggu (22/1)
Rycko menjelaskan, penelusuran kasus pembunuhan ini mereka diawali dengan memeriksa kasus percobaan pembunuhan terhadap Kuna sebelumnya. Hasilnya diketahui pada 5 April 2014 lalu, terjadi percobaan pembunuhan yang saat itu menjadi korban adalah Wiria yang merupakan karyawan almarhum Kuna.
“Ternyata mereka juga mendapat tugas untuk pembunuhan tanggal 18 Januari lalu namun mereka menolak. Nah dari merekalah kita melakukan penelusuran siapa yang menyuruh melakukan pembunuhan tersebut,” ujarnya.
Dari keterangan Muslim dan Culun, polisi mendapatkan nama Jo Hendal alias Zen yang berperan sebagai pengendara sepedamotor saat pembunuhan terhadap Kuna. Dalam pemeriksaan Jo Hendal mengaku diperintah oleh Rawindra alias Rawi yang berhasil ditangkap pagi tadi sekitar pukul 08.30 WIB. Berturut-turut kemudian polisi menangkap Putra yang menjadi eksekutor penembakan Kuna.
“Saat penangkapan Rawi melawan dengan menggunakan samurai sehingga ditembak petugas dan meninggal dunia, begitu juga Putra. Keduanya meninggal dunia,” ujarnya.
Dari pengembangan lanjutan, polisi kemudian menangkap Chandra alias Ayen dan Jon Marwan Lubis yang menyimpan senjata api yang digunakan oleh komplotan tersebut setiap mendapat pesanan untuk membunuh.
Setelah Polisi membekuk tujuh tersangka komplotan pembunuh bayaran ini, tim gabungan Poldasu dan Polrestabes Medan, Minggu (22/1) sekitar pukul 13.30 WIB membekuk otak pelaku pembunuhan, berinisial RJ alias Raja di Jambi.
Otak pelaku “(RJ) sudah dua kali melakukan pemesanan pembunuhan terhadap korban, kita akan terus ungkap apakah ada kasus lain yang terus dikerjakan kelompok ini, hari ini seluruh rumah tersangka dipolice line atas kejadian ini,” ujar Kapolda.
“Ini sungguh kejadian yang luar biasa di sini. Saya sering memberikan ultimatum yang keras terhadap preman, pada pembunuh bayaran ini yang mengganggu dan membuat takut masyarakat Medan dan seluruh Sumatera Utara, saya akan tindak tegas ini ya,” sebutnya.
Sementara, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho menyampaikan tersangka RJ membayar Rp2,5 miliar kepada kelompok bayaran untuk menghabisi nyawa korban. “Sudah diterima Rp50 juta oleh tersangka Rawi, kita masih terus mendalaminya,” kata Sandi.
Disinggung lebih lanjut motif antara RJ dengan korban, Sandi mengatakan ada dendam pribadi tersangka RJ karena kata korban yang menyakiti hati tersangka RJ.
“Motifnya ada dendam pribadi,” kata Sandi.
Terpisah, salah seorang kerabat korban Mohan menyangka RJ yang dimaksud merupakan pengusaha tambang yang juga Ketua Organisasi Agama Hindu di Sumut.
“RJ saya duga Raja dia memang tinggal di Jambi, jadi memang kasus ini terkait dengan kritikan korban terhadap pengurusan RJ sebagai pengurus Organisasi Agama Hindu di Sumut,” kata Mohan yang mengaku mengapresiasi polisi dalam menuntaskan kasus ini.
Sementara di RS Bhayangkara, adik tersangka Rawi menangis sejadi jadinya dan mengutuk polisi yang menembak mati Rawi.
“Kenapa harus dikasih mati,” kata wanita yang tidak mau menyebutkan namanya.
“Buat apa kalian tahu namaku,” bentaknya kepada wartawan.
Sementara Zen warga Batubara yang menjadi salah satu tersangka pembunuh Kuna mengaku mereka dibayar Rp50 juta. Padahal janjinya mereka akan dibayar Rp2,5 miliar.
Diketahui sebelumnya, Rabu (18/1) pagi sekitar 08.30 WIB, ahli senjata Indra Gunawan alias Kuna (45) tewas ditembak di depan tokonya Jalan Ahmad Yani Medan Barat.(mtc/int)