TASLABNEWS, ASAHAN-Kapolres Asahan AKBP Afdal Junaidi mengatakan geng motor yang sudah meresahkan masyarakat merupakan kejahatan, bukan lagi kenalan remaja.
“Geng motor yang sudah meresahkan masyarakat apa lagi sudah berani mengancam warga dengan senjata tajam, bahkan sering melakukan pengerusakan pasilitas umum seperti yang terjadi baru baru ini, merusak perkantoran pemerintah Kabupaten Asahan yang di lakukan oleh geng motor mengatasnamakan mafia Bangladesh merupakan kejahatan, bukan lagi kenakalan,” ucap Afdal saat melakukan konfrensi pers, Selasa (24/12/2024).
Hanya saja pernyataan itu ‘dibantah oleh Iptu A Sanusi Kasi Humas Polres Asahan Kepada Taslabnews saat dikonfirmasi, Rabu (17/12/2024).
“Geng motor di Asahan itu hanya kenakalan remaja bukan tindak kejahatan. Kita bandingkan dengan geng motor di Kota Medan, mereka berani melukai siapa saja yang di jumpai, itu baru kejahatan, namun yang ada di Asahan mereka hanya merusak saja, dan tidak pernah melukai orang,” jelasnya.
Terpisah seorang pengemudi sepedamotor sekaligus mahasiswa, Heri (20) mengaku, ia selalu sebisa mungkin menghindari jalanan yang sepi dan berisiko menjadi markas geng motor.
“Saya kalau main atau pulang dari mana gitu suka lewat jalanan ramai atau enggak jangan sampai di atas jam 20.00 WIB lah. Karena, biasanya suka rawan, saya juga takut. Tapi kalau siang masih aman,” ujarnya.
Senada dikatakan warga bernama Indra. Menurutnya, dirinya enggan tergabung dengan komunitas tersebut. Alasannya, banyak kejadian yang tidak baik terjadi di lingkungan tempat ia tinggal. Ia juga selalu berjaga-jaga jika harus menghadapi geng motor.
Masalahnya, tak hanya menjadikan warga sekitar sebagai objek, mereka juga menganggap geng motor lain adalah lawannya. Sehingga, baku hantam tak terhindarkan. (Edi/Syaf)