TASLABNEWS, ASAHAN-Para petani di Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan mengeluhkan mahalnya harga pupuk subsidi.
Selain itu, untuk membeli pupuk subsidi pun sangat susah walau sudah terdaftar di kelompok tani.

Hal ini disampaikan salah seorang petani bernama Bejo warga Kecamatan Meranti, Senin (28/7/2025).
Menurut Bejo, para petani menjerit dengan harga pupuk yang mahal. Sudah mahal kadang mau beli pun susah.
Harga pupuk subsidi urea yang seharusnya Rp115 ribu, tapi di jual oleh pihak UD menjadi Rp150 ribu.
“Pupuk subsidi urea satu sak yang harganya Rp115 ribu di jual menjadi Rp150 ribu, di tambah kalau mau membeli susah, kadang kita harus pakai calo juga, alhasil harganya akan lebih mahal bisa sampai Rp160 ribu per sak,” terangnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Iwan salah satu petani padi. Ia mengharapkan agar pemerintah memperhatikan masalah pupuk yang sudah lama terjadi di Kecamatan Meranti
“Semua UD selaku penjual pupuk yang ada di Meranti seperti itu, kami tak tau lagi harus mengadu ke mana. Ketika ditanya ke UD penjual pupuk, jawaban pemilik UD, kalau enggak mau beli kami tak paksa,” terang Iwan kesal.
Di ketahui Harga pupuk subsidi, khususnya Urea dan NPK, tetap sama seperti tahun sebelumnya. Untuk pupuk Urea, harga eceran tertinggi (HET) adalah Rp2.250 per kg, sedangkan NPK adalah Rp2.300 per kg.
Pemerintah juga telah menambah jenis dan alokasi pupuk subsidi untuk sektor pertanian.
Berikut adalah rincian harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi:
Urea: Rp 2.250 per kg
NPK: Rp 2.300 per kg
Organik: Rp 800 per kg
Penting untuk dicatat bahwa harga ini adalah harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah, dan petani disarankan untuk membeli pupuk subsidi sesuai dengan HET di kios resmi. (Edi/Syaf)